Selasa, 13 Agustus 2013

BUDAYA POLITIK

Pendahuluan
       
Pada harian Kompas, 15/12/2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyinggung soal pentingnya menumbuhkan budaya unggul sebagai identitas dan budaya nasional.  Budaya unggul tersebut oleh presiden didefinisikan sebagai semangat dan kultur untuk mencapai kemajuan ,dengan cara kita harus bisa, kita harus berbuat yang terbaik.
       
Salah satu unsur budaya nasional itu adfalah budaya politik.  Olehnkarena itu dari sudut ini kita dapat pula kita berbicara mengenai cara menumbuhkan  dan menerapkan budaya politik unggul itu dalam kehidupan politik kita.
        
Berikut akan diuraikan  mengenai pengertian budaya politik, tipe-tipe budaya politik, budaya politik di Indonesia,pentingnya sosialisasi  plitik dalam pengembangan budaya politik, serta penerapan budaya politik partisipatif.



Pengertian Budaya Politik :

1. Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaiman pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah.

2. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam  bagiannya dan sikap  terhadap peranan warga negara yang ada dalam sistem itu.

3. Rusdi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan plitik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.

4. Mochtar Masud dan Colin McAndrews, budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.

5. Larry Diamond, budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negara mereka dan peran masing-masing individu dalam sistem itu.

Menurut Almond dan Powell ada 2 orientasi Politik yaitu tingkat Masyarakat dan tingkat Individu :

1. Orientasi individu dalam system politik  dapat dilihat dari 3 komponen :

a. Orientasi kognitif berbagai keyakinan dan pengetahuan seseorang tentang :

  • system politik.
  • tokoh pemerintahan
  • kebijakan pemerintahan
  • Simbol-simbol yang dimiliki oleh system politik seperti : ibukota negara,lambang negara, kepala negara, batas negara, mata uang, dll.


b. Orientasi Afektif menunjuk pada aspek perasaan atau ikatan emosional individu     
pada system politik.  Seperti – perasaan khusus terhadap aspek     
system politik tertentu yang membuatnya menerima dan menolak system politik.  Orientasi   afektif       ini dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan.       

c. Orientasi Evaluatif berkaitan dengan penilaian moral seseorang terhadap sistem politik, kinerja sistem politik, komitmen terhadap nilai dan   pertimbangan politik.
                                                 
2. Orienrtasi Tingkat masyarakat adalah pandangan dan sikap sesama warga negara yang meliputi rasa percaya dan permusuhan antar individu, kelompok maupau golongan.  Sikap saling percaya menumbuhkan saling kerja sama sedang sikap permusuhan menimbuklkan konplik

Tipe-Tipe Budaya Politik (ciri-ciri)

 1. Budaya Politik Parokial ( parochial Political Culture) :

  • lingkupnya sempit dan kecil
  • masyarakatnya sederhana dan tradisional bahkan buta hurup.                                                             petani dan buruh tani.
  • Spesialisasi kecil belum berkembang.
  • Pemimpin politik  biasanya berperan ganda bidang  ekonomi,                                                             agama dan budaya.
  • masyarakatnya cenderung  tidak menaruh minat terhadap objek                                                           politik yang luas.
  • masyarakatnya tinggal di desa terpencil di mana kontak dengan system politik kecil.


2. Budaya Politik Subjek (subject Political Culture) :

  • Orang secara pasif patuh pada pejabat pemerintahan dan undang-undang                                
  • Tidak melibatkan diri pada politik atau golput.
  • masyarakat mempunyai minat, perhatian, kesadaran terhadap  System politik                              
  • Sangat memperhatikan dan tanggap terhadap keputusan politik,atau output                                         
  • Rendah dalam input kesadaran sebagai actor politik belum tumbuh.


3. Budaya Politik Partisipan (participant Political culture) :

Sebagai insan politik, kegiatan-kegiatan politik yang dapat dilakukan sebagai wujud partisipasi politik, antara lain :

  1. Membentuk organisasi politik atau  menjadi anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dapat mengontrol maupun memberi input terhadap setiap kebijakan pemerintah.
  2. Aktif dalam proses pemilu, seperti berkampanye, menjadi pemilih aktif, dan menjadi anggota perwakilan rakyat.
  3. Bergabung dalam kelompok-kelompok kepentingan kontemporer, seperti unjuk rasa secara damai tidak anarkis atau merusak, petisi, protes, dan demonstrasi.



  • Kesadaran masyarakat bahwa dirinya dan orang lain anggota aktif                                                 dalam kehidupan politik.                          
  • Melibatkan diri dalam system politik sangat berarti walaupaun hanya                                             sekedar memberikan suara dalam pemilu.                     
  • Tidak menerima begitu saja terhadap keputusan, kebijakan system                                                 politik
  • Dapat menilai dengan penuh kesadaran  baik input maupun output                                                  bahkan posisi dirinya sendiri.                  


Menurt Muhtar Masoed dan Colin MacAndrews ada 3 model  budaya politik :

  1. Model masyarakat demokratis industrial Yang terdiri dari aktivis politik, kritikus                                 politik.( Identik dengan budaya politik partisipan).
  2. Model Sistem politik otoriter rakyat sebagai subyek yang pasif, tunduk pada                             hukumnya tapi tidak melibatkan diri dalam urusan politik dan pemerintahan (Identik dengan budaya politik subjek).
  3. Model masyarakat system demokratis  pra –industrial masyarakat pedesaan,petani, buta hurup, kontak politik sangat kecil, (budaya politik Parokial).


Posting Komentar