Sabtu, 30 Maret 2013

Jaringan


JARINGAN OTOT

Jaringan ototadalah jaringan yang berfungsi untuk alat gerak aktif (tulang merupakan alat gerak pasif). otot dapat berkontraksi karena selnya mempunyai miofibril yang dapat berkonstraksi.

Ada tiga jenis otot, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.

1. Otot Lurik



Otot Lurik (otot rangka, otot sadar), bentuk selnya tidak jelas karena berdempet dengan sel tetangganya. Miofibrilnya bergaris gelap dan terang bila disinari. Gerakannya relatif cepat, dan bergerak dipengaruhi kemauan kita. Ada tiga macam otot lurik, yaitu :

a. Otot rangka


Bila kedua ujung otot melekat pada tulang. Otot melekat pada tulang dengan tendon. Ujung yang melekat pada tulang yang dapat bergerak disebut insersi,
 dan yang tidak dapat bergerak disebut origo. Otot rangka acapkali bekerja sama dengan otot yang lain untuk satu gerakan. Otot yang bekerja sama disbut sinergis. Otot yang bekerja berlawanan disebut antagonis

b. Otot Kulit
Bila salah satu ujung otot melekat pada tulang dan ujung lainnya pada kulit. Contohnya Otot dahi.
c. Otot Lingkar

Bila Otot Lurik itu merupakan lubang, seperti otot sekitar anus, sekitar mulut dan sekitar mata.

2. Otot Polos



Otot polos (otot tidak bergaris, otot tak sadar) memiliki bentuk sel seperti gelendong dengan inti di tengah-tengah. Miofibrilnya sukar dilihat, gerakannya relatif lambat. Otot polos terdapat pada organ dalam tubuh, dinding pembuluh darah, irirs mata, dan dinding saluran pencernaan makanan.

3. Otot Jantung



Ditemukan hanya pada jantung. Otot ini bergaris seperti pada otot lurik, tapi bekerja tidak dipengaruhi kemauan kita seperti pada otot polos. Meskipun jantung bergerak ritmik, kecepatan geraknya dipengaruhi saraf vagus yang merupakan bagian dari saraf parasimpetik yang pengaruhnya memperlambat gerak otot jantung, dan oleh saraf akselerans dari saraf simpatetik yang mempercepat irama denyut jantung.

sel dan jaringan tumbuhan

Secara evolusi, tumbuhan berbiji merupakan organisme yang telah teradaptasi dengan lingkungan di daratan. Tumbuhan memiliki karakteristik dalam struktur dan fungsi khusus untuk menunjang kehidupannya di daratan tersebut. Pola struktur jaringan tumbuhan bervariasi dalam setiap jenis tumbuhan yang tergantung pada tahap pertumbuhan dan perkembangan dari tumbuhan itu sendiri.

Umumnya, tumbuhan berbiji memiliki struktur dasar organ yang sama, yaitu terdiri atas: akar, batang, dan daun. Namun, ketiga struktur organ tersebut memiliki variasi dalam hal ukuran, bentuk, dan fungsi pada setiap jenis tumbuhan. Adanya variasi dari ketiga struktur dasar tersebut memungkinkan tumbuhan dapat melangsungkan kehidupannya dalam lingkungan yang beragam, seperti di daerah perairan dun gurun pasir yang tandus. semua jenis tumbuhan memiliki dasar persoalan yang sama yaitu bagaimana mereka dapat memperoleh air dari dalam tanah, melalui batang dan membawanya hingga sampai di daun untuk bahan dasar fotosisntesis dengan bantuan sinar matahari. secara umum, tumbuhan memiliki dua sistem organ, yaitu: sistem pucuk-(shoot system) yang terletak di bagian atas tanah yang membentuk organ batang, daun, tunas, bunga, buah, dan biji; sistem akai (root systen), yang terletak di bawah tanah membentuk organ akar umbi, dan akar
rimpang (rizoma).

Semua organisme tersusun oleh sel yang memiliki variasi dalam bentuk, ukuran, dan fungsi. sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan karena memiliki struktur khusus, di antaranya sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang nyata dan bersifat kaku sehingga tumbuhan tidak dapat bebas berpindah tempat sebagaimana hewan. Di samping itu, sel tumbuhan memiliki organel khusus untuk fotosintesis, yaitu kloroplas (plastida). Kloroplas mengandung pigmen klorofil yang dapat mengabsorpsi energi matahari dan dapat mengubah senyawa anorganik (CO, dan-air) menjadi senyawa karbohidrat yang dapat digunakan oleh makhluk hidup lain sebagai makanan. Dengan struktur demikian, maka tumbuhan hijau merupakan produsen bagi organisme lain dan bersifat fotoautotrof.

Bentuk sel tumbuhan bermacam-macam. Ada yang berbentuk seperti kubus, prisma, kotak, elips, poligonal, memanjang seperti serabut dan ada yang seperti pipa. ukuran rata-rata sel tumbuhan berkisar antara 10 - 100 m. Beberapa sel tumbuhan memiliki diameter sampai 1 mm atau lebih, sehingga dapat dilihat langsung dengan mata biasa. pada dasarnya, tumbuhan mempunyai dua bagian utama, yaitu protoplas dan dinding sel. Protoplas terdiri atas bagian-bagian yang bersifat hidup dan tidak hidup. Sedangkan, dinding sel bersifat tidak hidup. Ciri khas yang lain dari sel tumbuhan adalah memiliki vakuola yang besar yang berperan sebagai tempat cadangan makanan dan memelihara kekakuan dinding sel dari cengkraman stress lingkungan.

Kelompok sel tumbuhan tertentu membentuk suatu kelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama dan disebut jiringan. jaringan pada tumbuhan berasal dari pembelahan sel embrional yang berdiferensiasi menjadi bermacam-macam bentuk vang memiliki fungsi khusus.
Berdasarkan aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dan perkembangan sel/jaringan tumbuhan, maka jenis jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa (permanen). Berikut akan diuraikan karakateristik dari kedua macam jaringan tersebut secara rinci.

1. Jaringan Meristem ( Jaringan Embrional )

Meristem adalah jaringan yang sel-selnya mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus (bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel-sel tubuh pada tumbuhan. Meristem terdapat pada bagian-bagian tertentu saja pada tumbuhan.
Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan atas:

a) meristem apikal (meristem ujung) terdapat pada ujung-ujung pokok batang dan cabang serta ujung akar,

b) meristem interkalar/aksilar (meristem antara), terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya pada pangkal ruas batang,

c) meristem lateral (meristem samping), terletak sejajar dengan permukaan organ, misalnya kambium dan kambium gabus.

Pada umumnya, sel-sel penyusun jaringan meristem berdinding tipis, isodiametris, dan relatif kaya akan protoplasma.
Vakuola sel meristem sangat kecil dan tersebar di seluruh protoplasma. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang belum terdiferensiasi. Kemampuan jaringan meristem untuk bermitosis secara terus-menerus menyebabkan tumbuhan dapat bertambah tinggi dan besar. Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem digolongkan menjadi dua, yaitu meristem primer dan meristem skunder.
Meristem primer berasal dari jaringan embrional (embrio/lembaga) yang membelah secara mitosis dan menghasilkan
pertumbuhan primer pada tumbuhan sehingga menyebabkan tumbuhan dapat bertambah tinggi. Meristem primer biasanya
terdapat pada ujung (pucuk) batang dan ujung akar.
Meristem sekunder berasal dari jaringan dewasa yang selselnya telah berkembang lebih lanjut (terdiferensiasi), biasanya
pada tumbuhan dikotil. Dari jaringan meristem sekunder akan menghasilkan pertumbuhan sekunder yang menyebabkan batang menjadi bertambah besat misalnya aktivitas kambium pada batang tumbuhan clikotil akan menghasilkan pembuluh kayu (xilem) ke bagian dalam dan pembuluh tapis (floem) ke bagian luar. Selain itu, terdapat kambium gabus (felogen) yang juga merupakan bagian dari pertumbuhan sekunder yang disebut periderm.
Kambium gabus terdiri atas tiga bagian yaitu:

1) felem, yaitu jaringan gabus itu sendiri yang tersusun atas sel - sel mati
2) felogen, yaitu bagian kambium gabus yang mengarah ke luar membentuk felem
3) feloderm, yaitu bagian vang dibentuk felogen kearah dalam dan merupakan jaringan yang sifatnva serupa parenkim dan terdiri atas sel-sel hidup.
2. Jaringan Permanen ( Jaringan Dewasa )

Jaringan dewasa merupakan kelompok sel tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel - sel meristem dan telah mengalami pengubahan bentuk yang disesuaikan dengan fungsinya (Diferensiasi). Jaringan dewasa ada yang sudah tidak bersifat meristematik lagi (sel penyusunnya sudah tidak membelah lagi) sehingga disebut jaringan permanen.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa pada tumbuhan dibedakan menjadi empat macam jaringan yaitu:

a. Jaringan Epiderm
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
c. Jaringan Penyokong
d. Jaringan Pengangkut.

JARINGAN XILEM DAN JARINGAN FLOEM

Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.

Jaringan Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman, bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. 
Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.

Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,
- Unsur trakeal terdiri dari trakea yang sel-selnya berbentuk tabung dan trakeid yang sel-selnya lancip panjang, dinding selnya berlubang-lubang
- Serabut Xilem yang terdiri dari sel-sel panjang dan ujungnya meruncing
- Parenkim kayu yang berisi berbagai zat seperti cadangan makanan, tannin dan Kristal

Jaringan Floem terdapat bagian kulit kayu berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,

- Buluh tapis berbentuk tabung dengan bagian ujung berlubang-lubang
- Sel pengiring berbentuk silinder-silinder dan lebih besar daripada sel-sel tapis serta plasmanya pekat
- Serabut floem, bentuknya panjang dengan ujung-ujung berhimpit dan dindingnya tebal
- Parenkim floem, selnya hidup memiliki diding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah halaman. Parenkim floem berisi tepung, dammar, atau Kristal.

PORNOGRAFI MERUSAK SEL DAN JARINGAN OTAK

Kecanduan pornografi atau bf atau film biru berefek riil pada jaringan otak. Tidak dapat dipungkiri, pornografi menyebabkan kecanduan, contoh sederhana adalah ketika kita menyaksikan sebuah film porno, suatu saat pasti ada keinginan untuk menontonnya lagi dan lagi.
Kecanduan pornografi ini bahkan dikatakan lebih parah dari pada kecanduan kokain, karena kokain bisa dihilangkan dari tubuh pecandunya, tapi ingatan tentang adegan atau gambar porno akan tetap tinggal di otak selamanya.

Pornografi usutkan jaringan otak, turunkan kecerdasan, pornografi yang dijejalkan ke otak kita secara terus-terusan pada akhirnya akan menyebabkan jaringan otak mengecil dan fungsinya juga terganggu.

Secara detailnya, Donald L. Hilton Jr. MD, ahli bedah syaraf dari San Antonio Hospital, Amerika Serikat, mengatakan bahwa kecanduan ini mengakibatkan otak bagian tengah depan (Ventral Tegmental Area - VTA) secara fisik akan mengecil dan tentu saja dengan mengecilnya bagian ini menyebabkan fungsinya akan terganggu pula.

Penyusutan jaringan otak ini nantinya akan memproduksi dopamine (bahan kimia pemicu rasa senang), sementara dopamine sendiri akan menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan.

Jadi sipenderita kemungkinan akan lambat untuk menyampaikan atau mengirimkan sebuah informasi. Pornografi dapat merusak sel otak yang menyebabkan perilaku dan kemampuan intelegensi mengalami gangguan. Jelas bahwa penurunan intelegensia ini menurunkan produktivitas dan menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia.

Selain itu, Pornografi juga menimbulkan gangguan memori, dan menimbulkan perubahan konstan pada neurotransmitter dan melemahkan fungsi kontrol pada manusia sehingga si penderita juga akan sulit mengendalikan atau mengonrol perilakunya.

Proses seperti itu tidak terjadi secara cepat dalam waktu singkat, namun semua itu akan terjadi dalam beberapa tahap, yakni kecanduan yang ditandai dengan tindakan impulsive, ekskalasi kecanduan, desentisisasi dan penurunan perilaku.

Kurangi mulai sekarang, parah juga ya dampak dari bf atau film biru ini terhadap otak? Jika Anda menjadi salah satu penderita, maka mulai dari sekarang kurangi materi pornografi yang diterima otak Anda. Penyembuhan dari kecanduan ini juga bisa diobati dengan jalan terapi.

Terapi yang digunakan ini bertujuan untuk memulihkan kerusakan otak akibat kecanduan. Terapi berupa pemberian motivasi pribadi untuk memacu semangat penderita guna melepaskan diri dari kecanduan pronografi serta penciptaan lingkungan yang aman bagi penderita dengan menurunkan akan akses pornografi. Terapi tentu saja diberi stimulus terhadap masalah spiritulitas pada penderita. Dengan terapi spiritual ini dipercaya akan mempercepat proses penyembuhan.

JARINGAN BACKBONE



Backbone merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus. Backbone merupakan jalan, saluran utama, atau bisa disebut dengan jalan tol dalam sebuah jaringan.

Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena dapat mencega bottleneck yang terjadi pada server. Kabel yang digunakan biasanya adalah jenis serat optik, kabel RG-58, atau RG-8. Sedangkan konektor yang digunakan adalah ST untuk serat optik, BNC untuk kabel RG-58, dan AUI untuk kabel RG-8.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum membangung jaringan backbone:

- Kebutuhan yang berkaitan dengan desain akses jaringan, meliputi jenis data, pelayanan, IP, dan frame relay
- Kapasitas yang dibutuhkan dalam membangun jaringan backbone tergantung pada desain keluarannya
- Topologi dan teknologi yang akan digunakan perlu dipertimbangkan
- Topologi akan berpengaruh pada jumlah dan letak node, desain saluran, maupun keseluruhan desain akses backbone
Backbone menyediakan banyak efisiensi yang tidak disediakan oleh jaringan meshed-access, meliputi:

- Penggabungan lalu lintas (mengeliminasi path (saluran) yang memilki tipe lalu lintas berbeda)
- Platform dengan bandwidth yang tinggi
- Rerouting dan redundancy
- Skala ekonomis
- Arsitektur untuk memperbaiki kerusakan atau gangguan sendiri
- Berbagi perlengkapan dan fasilitas antar berbagai lokasi
- Routing yang cerdas
- Bandwidth dinamik dengan alokasi sumber daya
- Topologi yang fleksibel dengan berbagai gaya desain
- Pengaturan jaringan yang terpusat maupun terdistribusi
- Fleksibilitas

2. Desain Jaringan Utama (Backbone)



a. Teknologi dalam Membangun Jaringan Backbone
Dalam membangun jaringan backbone, teknologi yang perlu dipersiapkan antara lain: 

• Bridge backbone ring 
• Fiber Distributed Data Interface (FDDI) : 100 Mbps, Sistem dual ring dengan protocol MAC token ring 
• Asynchronous Transfer Mode ( ATM ), lokal switch, atau public switch
FDDI merupakan protokol yang digunakan untuk transmisi pada jaringan yang mempunyai Token Passing Ring yang dapat meningkatkan kinerja jaringan. FDDI menggunakan serat optik dengan kecepatan transmisi mencapai 100 Mpbs. FDDI dapat menghubungkan sampai 500 terminal dengan jarak maksimum 2 km.
Asynchronous Transfer Mode ( ATM ) merupakan teknologi ini dikembangkan pada awal tahun 1990-an. Prinsip pada ATM adalah setiap informasi harus ditransfer ke dalam bentuk sel. ATM memiliki kecepatan transfer data yang tinggi, yaitu mencapai 150 Mpbs. Teknologi ini sangat cocok digunakan dalam pengiriman data dalam bentuk suara atau gambar (multimedia).

b. Teknik Pengkabelan

Sistem kabel pada jaringan backbone harus menyediakan interkoneksi antara ruang peralatan komunikasi, ruang telekomunikasi, ruang terminal utama, dan fasilitas masuk dalam struktur sistem telekomunikasi kabel. sistem pengkabelan terdiri dari kabel backbone, kabel patch atau jumper yang digunakan untuk menghubungkan lalu lintas transfer data. Kabel backbone menghubungkan lalu lintas utama data. Warna sebutan untuk tipe kabel serat antara lain:
Single Mode fiber> Kuning
Multi Mode fiber 62.5 micron > Orange 
Multi Mode fiber 50 micron 1GB > Orange 
Multi Mode fiber 50 micron 10GB > Aqua

c. Topologi Jaringan Backbone
 Topologi Bus

Topologi bus sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm). Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal. Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.

Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data. Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD. Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3

Posting Komentar